twitter
    Jadikanlah Blog ini sebagai inspirasi buat anda :)

Sabtu, 03 April 2010

Api di dalam laut??

Kalo dilihat dari judulnya saja bisa dikatakan hal yang tidak mungkin adanya. Hal umum yang kita ketahui selama ini adalah air dapat mematikan api (ex: pemadam kebakaran memadamkan api dengan air), sedangkan api sendiri itu mampu mendidihkan air (ex: waktu kita memasak air). So, mungkinkah dua hal yang saling bertentangan tersebut dapat dikatakan duduk rukun berdampingan??

Sebagai umat islam kita wajib mempercayai bahkan mengimaninya, karena hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman “…dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs.52 Thuur:6). Rasulullah Muhammad SAW pun bersabda : "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."
Kata yang digunakan dalam ayat diatas ialah "Sajara", yang artinya menyalakan tungku pembakaran sehingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi orang zaman dulu, semasa Qur'an diturunkan 1400 yang lalu, api dan air adalah sesuatu yang bertentangan.

Ayat Al-Quran ini telah menjelaskan struktur bumi itu sendiri. Ini terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut.

Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini.

Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera' yangg sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) dan dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar di kedalamannya mencapai 65 km.

Suhu di beberapa lautan melebihi 1.000 derajat Celcius, meski sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera.

Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Contoh tanah yg diambil dari dasar laut kedalaman 3.000 m, tidak ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu Stapler contoh tanah dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius.

Terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap gunung berapi.

Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam lapisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.

Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."

Padahal jaman Nabi Gunung laut terdekat dari Saudi Arabia adalah berada di Laut Arab, yaitu sekitar 800 Km di Timur Selatan negara oman, tak mungkin Rasulullah Muhammad SAW pergi & menyelam sejauh itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails